KRI Bima Suci dan Taruna AAL Pukau Warga Mesir

By Admin

nusakini.com--Ratusan warga Port Said, Mesir tumpah ruah ke jalan di depan pelabuhan di mulut Terusan Suez tahap pertama itu.

Mereka terpukau menonton kirab dan display drum band Genderang Suling Gita Jala Taruna dari Taruna AAL, yang juga mengawaki KRI Bima Suci, yang kemarin tampil sangat atraktif di jalanan utama menuju ke pelabuhan Port Said. Selain berdiri di sepanjang jalan, sebagian warga menonton pawai dari balkon-balkon apartemen. 

Dengan telepon seluler, mereka tampak antusias mengabadikan penampilan para taruna dan taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) Indonesia yang kemarin membawakan lagu-lagu Indonesia maupun asing dalam parade yang berlangsung sejak pukul 15.30 hingga pukul 17.00 itu.

Selain warga Port Said, parade tersebut juga disaksikan oleh Wakil Duta Besar RI Cairo, Kemal Haripurwanto, Atase Pertahanan KBRI Cairo, Kolonel Laut (P) Kemas Muhammad Ikhwan Madani, staf KBRI Cairo beserta keluarga, guru dan siswa Sekolah Indonesia Cairo (SIC), serta para mahasiswa dan WNI di Mesir. 

Seusai parade, acara dilanjutkan dengan cocktail reception di geladak KRI Bima Suci, dengan Duta Besar LBBP RI Cairo, Helmy Fauzy dan Ibu Dwi Ria Latifa sebagai host, serta dihadiri Gubernur Port Said, Adel Mohamed Ibrahim; Komandan Pangkalan Angkatan Laut Port Said, Laksamana Muda Waleed Shaltot; otoritas Port Said, dan para Atase Pertahanan dari sejumlah negara sahabat. 

“Seluruh warga Port Said akan berkata bahwa hari ini kami menyaksikan parade musik yang sangat luar biasa, yang ditampilkan oleh orang-orang yang sangat luar biasa. Kami semua sangat bahagia,” ujar Laksamana Muda Waleed Shaltot dalam resepsi tadi malam. “Atas nama masyarakat Port Said, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para kadet AAL, dan kami siap menyambut kedatangan kalian lagi, kapanpun pada masa mendatang,” imbuhnya. 

Dalam pelayaran perdananya dari Vigo, Spanyol, menuju ke Indonesia, kapal layar latih TNI AL, KRI Bima Suci, singgah di pelabuhan Port Said, Mesir, pada 7 – 10 Oktober 2017. KRI Bima Suci dengan Komandan Letkol Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji dan Komandan Latihan Satgas KJK 2017 Letkol Laut (P) Tonny Sundah M.Tr.Han. itu kemarin membawa 171 personel.

Mereka terdiri atas 66 orang ABK, 7 orang Trainer Taruna, 1 wartawan, 4 teknisi, serta 80 taruna dan 13 taruni AAL angkatan 64. Mesir merupakan perhentian mereka yang kedua sejak berangkat dari Spanyol. 

Sebelumnya, mereka singgah di pelabuhan Chivitavecchia di Roma, Italia, kemudian berlayar selama tujuh hari untuk menuju Mesir. Di Mesir, mereka mengadakan Open Ship, melakukan Courtesy Call kepada Gubernur Port Said dan Pejabat Militer Mesir, pertandingan futsal persahabatan dengan para personil Pangkalan Angkatan Laut Port Said, melakukan city tour ke Cairo, serta cocktail reception yang diwarnai aneka penampilan budaya Indonesia. 

Proses pembuatan KRI Bima Suci dilaksanakan di Spanyol sejak akhir tahun 2015. Pada 12 September 2017 lalu kapal tersebut dikukuhkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi, di Freire Shipyard, Vigo, Spanyol. 

KRI Bima Suci akan menggantikan tugas KRI Dewaruci, yang selama lebih dari 60 tahun telah menjadi duta Indonesia yang berlayar ke seluruh dunia, yang antara lain untuk Naval Diplomacy sekaligus membawa misi diplomasi budaya. Dibandingkan pendahulunya, KRI Bima Suci memiliki dimensi yang hampir dua kali lipat lebih besar, serta antara lain memiliki keunggulan pada instrumen navigasi pelayaran yang lebih canggih serta alat komunikasi dan penggunaan data digital. 

Dalam sambutannya, Duta Besar LBBP RI Cairo, Helmy Fauzy, mengungkapkan kegembiraannya atas bergabungnya KRI Bima Suci kedalam jajaran kapal layar latih TNI AL. Beliau juga mengungkapkan pentingnya peran KRI Bima Suci untuk menjadi duta Indonesia serta mengukuhkan kembali jati diri bangsa sebagai negara maritim. 

Hal ini terutama mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan posisi yang sangat strategis, namun juga mengalami tantangan dalam menjaga dan mengelola secara optimal potensi dan kekayaan baharinya. 

“Dengan kecerdasan kita, posisi strategis ini lah yg justru dapat kita jadikan salah satu modal atau kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh maju dan berkembang sebagai sebuah bangsa yg disegani di pergaulan dunia. Kehadiran kapal layar canggih Bima Suci ini ditengah tengah kita hendaknya menjadi momentum kita bersama untuk membangkitkan kembali semangat kebaharian untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, disegani dan berdaulat,” ujar Duta Besar Helmy Fauzy. (p/ab)